Deskripsi seorang anak bernama Willy Wijaya



Willy lahir di Jakarta pada tanggal 25 september 2004. Willy adalah anak kedua dari tiga bersaudara, Ia lahir di keluarga yang harmonis dan cinta damai. Ia adalah seorang laki laki yang selalu aktif dalam segala hal, Ia juga mempunyai hobi yaitu berolahraga. Cita-cita dia yaitu menjadi koki yang terkenal, karena ia menyukai memasak dan nyaman dalam hal itu. Willy adalah sosok seseorang yang di idamkan banyak perempuan. Ia mempunyai sifat yang baik yaitu, ia suka berbagi, suka membantu, dan masih banyak lagi yang positif. Ia juga mudah bergaul dan selalu membawa hal-hal yang positif. Ia adalah orang yang sabar walaupun banyak teman-temannya yang selalu usil terhadap dia.

Ia juga perna meraih kejuaraan nasional karate di Jakarta. Ia sangat suka dalam hal berolahraga, ia melakukan aktivitas itu dengan cara bermain basket, melatih otot, dan mengikuti latihan karate. Selain olahraga, Willy juga menyukai bermain alat musik yaitu gitar. Jika ia sedang jam kosong, ia selalu melatih untuk bermain gitar. Selain bermain gitar ia juga mengisi waktu luangnya dengan berkumpul bersama teman-temannya dan juga dengan memainkan suatu game atau menonton suatu acara di televisi atau di internet.

Di sekolah ia sangat mengidamkan pelajaran musik, karena ingin menampilkan bakat yang tersembunyi selain karate kepada orang-orang sekitarnya. Ia bermain musik karena mendapatkan motivasi dari sosok seseorang yang di anggap spesial olehnya.

Willy adalah orang yang suka berhemat dan suka menabung. Dengan cara ia menabung, ia selalu menolak ketika teman - temannya mengajak ia untuk berpegian atau makan bersama di suatu tempat. Maka dari itu ia dapat menyimpan uangnya semaksimal mungkin. Ia di kasih uang jajan oleh orang tuanya seminggu sekali untuk kebutuhannya seperti bensin motor, alat dan bahan yang di butuhkan untuk praktikum dan tugas kelompok di sekolah. Ketika masih ada sisa uang ia simpan sesampai jika ada yang di butuhkan untuk kebutuhannya.




Sekian dari deskripsi seorang dari Willy Wijaya, mohon maaf jika ada kata yang menyinggung para pembaca. Terima kasih.








Post a Comment

0 Comments